Selasa, 13 April 2010

Mencari Keputusan

aku terdiam tertunduk
bukan takut akan semua
tapi aku resah akan apa
yang sedang ku pertimbangkan

aku tertuduk dihelaan dunia
mngayuh rinai, bersama
desiran hasyrat yang
berseteru didalamnya

ketika satu keputusan
harus ku lontarkan
kumiliki hak untuk
memperisaikan itu

kerlip benderang menggumam
entah apa yang ada dalam
benak ku kini ....
yang mencari keputusan

diantara pengaduanku
ku berpasrah pada-NYA
ku mengadu pada-NYA
tentang tanya itu..

naungan ku kini melukiskan
satu bayang yang jauh
dari pikir nyata untukmu
yang hanya ingin jawabku

kucari arti hidup mereka
kujelajahi dalam pikirku
yang akan tersidang ..
untuk dapat terlampaui

jawab itu ada pada-NYA
yang kini ku cari
yang kini ku benahi
agar tercapai kepastian

Hilangnya Kunci Hati

tak cukup hanya bergurau
hanya untuk sekedar memecah
sunyi yang hinggap dalam
jendela hati ku yang kemisut

carikan ku kunci hati ini
agar relung ini mampu
membuka jalan terbaik dalam
nestapa lerai yang terkilah


aku hanya butuh kunci itu
agar ku dapat membuka pintu
hati ini menuju arah yang baru
agar tiada luapan yang melebihi

kala hati merasa bimbang yang
terancang dalam hati hanyalah
angan yang menggulirkan detak
yang bersendayu dalam ilusi kersa

carikan ... carikan...
kunci itu hilang dan kan kucari
yang baru agar tiada dapat
mereka membuka dengan kunci
yang termiliki arti sangat pekat

beriku keputusan yang nyata
agar ku tak bimbang diantaranya
agar jadi pasti dalam derma
yang nyata ku hinggapi kini

Arti Keputusanku

jika ucapku adalah nyata
biarkanlah keputusan ini
ku sangsikan padanya
karna ku tak ingin ini
semua terjadi padamu

aku hanya bisa terpaku
terpuruk dalam jenjang
yang mungkin jadi semu
yang benar begitu terancang

hatiku yang kini penuh pilu
yang ingin hendak mengakhiri
tapi itu tak mungkin terjadi
karna keinginan itu terlalu

luluh dalam sepi
menjaga isyaratmu
yang luangkan untukku
mengerti akan hadirmu

maaf...
itu yang hanya bisa kulantunkan
celoteh itu tak menggertak bagiku
dermakanlah hatimu teruntuk semua
yang akan menjadi keputusanku

sungguh ini keputusan hati
yang harus kulakukan ....
karena keputusan ini
adalah nyata kurasa

Ya Rabb...
Biarkanlah ia tetap tersenyum
tanpa adanya aku disana
tanpa adanya aku dengannya

MAAF ..
untuk semua keputusanku
lillahita'ala
aku mohon engkau mengerti
dan biarkan aku sendiri
menuju Rabb ku ...


Kembali Mengulas Rindu

biarkanlah ku begini adanya
bernaung dalam rumpun derma
yang hasut raga terjerat
hinggap mengulas luka perih

kini mulai terasa

jika begini kehilangannya
semakin nyata terasa dalam hatiku
kisah biarkan aku hentikan ini

aku tak kuasa menggumam rindu

untuknya...
karena ini begitusangat
menyiksa hatiku

RINDU...

aku merindukannya kembali
hatiku terisak menangisi
jauh nian darimu kini
menjerat hasyrat hati ini

aku memendam tangis ini untukmu

aku menyimpan sunyi ini untukmu
agar kau slalu tersenyum dengannya
agar kau slalu bahagia dengannya

aku mencoba canda untukmu

aku mencoba mengurai semua
agar kau tak mengerti hati
yang kini merindu padamu

aku mengais kisah kala bersama

aku memendam rasa yang tertinggal
mengulas derma dalam hatiku ini
yang menjerit mengaungkan namamu

kasih ...

itu kisah kita
yang takan pernah
aku lupa selamanya
akan tersimpan selalu

Sayang...

kisah itu tak bisa ku redam
dengan begitu karena hati ini
terkadang memandangmu kembali
agar kisah dapat mengulas hati

Biarkan...

biarkan aku terdiam
merenungi saat kisah bersamamu
menggulirkan hati terlepas
dari kata CINTA .....

untuk saat ini aku

menjelikan mata hatiku
untuk tetap tertatih
menopangkan hadirnya
kisah hidupku yang baru ..

kau tetap ada disini

dalam hati dan jiwaku
meski ragamu tak dapat
kuraih dam kujumpa kembali....

kau tetap ada dalam ingatan ku

tetap disana tertawa
mengulas canda dengan kasihmu
agar kau dpaat bahagia selalu

Mengertilah keputusanku

kau terus hinggapi aku
kau terus nyatakan itu
tapi tetap ku tak mampu
karna begitulah hatiku

aku tak ingin kau berkepak
bermuram disana mengingatku
aku tak ingin melukaimu
aku ingin kau mengerti

kini biarlah kelana jiwaku
menjerat goresan lengah
yang bernego dengan gusaran
berceloteh menggumamkan

kau biarkan hatimu
luluh lantah karnaku
mengapa begitu ? (ucapku)
kau biarkan siksa menjerat

aku menjerit dalam hati ini
menggumamkan hati untukmu
yang selau mencari nyata ini
yang tak mungkin kembali

ingatlah...
semua hati takan selamnya
dapat menepiskan relungku
yang terjerat dari ego ku

biarkan kusendiri disini
tanpa hadir yang lain kini
sampai aku akan terkulai
dalam cerita ilusi ini