Ada tiga orang di sebuah halte diantaranya yaitu, seorang Bapak yang membawa koper yang berisikan harta benda miliknya sambil termenung. Lalu orang kedua sedang tertawa terbahak bahak sembari membaca buku humor favoritnya. Sedangkan, untuk orang ketiga ini ia hanya membawa sebuah dompet yang hanya berisikan foto dan beberapa helai uang ala kadarnya. Lama mereka bertiga duduk sibuk dengan apa yang mereka hadapi dan miliki. Kemudain , datang seorang seorang pemuda, ia duduk di samping orang yang membawa koper tadi. Ia bertanya kepada orang tersebut.
“mengapa Bapak terlihat murung dan sedih seperti itu ?”.
“Saya sedih dik, koper yang saya bawa ini berisikan harta benda saya ”.
“wah…? Hmmm, jadi bapak ini orang kaya dong ?”.
“Tidak juga dik, saya merasa miskin ” sambil menggeser kopernya.
“mengapa begitu Pak ?”.
“Ya, karena anak dan istri saya tidak sedikitpun bisa menerima dan menghargai jerih payah saya dengan suka cita, mereka malah terlihat selalu kesusahan dan tak bahagia, mungkin untuk sebagian orang memandang kebahagiaan itu adalah harta benda yang berlimpah ruah, namun yang sekarang ada di otak saya yaitu kebahagian adalah harta benda yang tak ternilai harganya dan keharmonisan keluarga adalah modal dari semua kebahagiaan yang akan di hadapi ”.
“lalu apakah sekarang?”.
“Saya masih bingung dengan apa yang akan saya kerjakan sekarang ini, saya sangat iri dengan orang sebelah saya, dia terlihat sangat bahagia meskipun hanya bertemankan buku saja dan saya ingin seperti orang di ujung sana(sambil menunjuk si orang ketiga) dia selalu membawa foto anak dan istrinya untuk menemani kesepiannya ketika ia merindukannya sambil mengingat canda tawa yang harmonis dari keluarganya”. Dengan berlinang air mata bapak itu menceritakan keluh kesahnya.
Sementara itu sang pemuda hanya terdiam dan mencoba memikirkan solusi terbaik untuk orang tersebut. Kemudian dia mencoba member ikan sedikit kesimpulan yang diambil dari apa yang ia dengarkan tadi.
“sekarang begini saja Pak, coba Bapak lihat orang di sebelah Bapak, Dia dapat tertawa dan tersenyum hanya dengan satu cerita saja dan Bapak Lihat orang di ujung sana, apa yang ia lakukan ? dia sedang tersenyum hanya dengan satu helai foto saja Pak”
“ia juga nak, tapiii”
“Tapi apalagi pak ? Sekarang Anda mengerti dengan apa yang terjadi pada diri Diri Bapak, sesungguhnya Anda lupa Bersyukur atas apa yang telah di miliki. Benahi keluarga Anda, Tertawa bebaslah seperti tak ada beban yang anda pikul dan berbahagialah seperti dunia ini adalah surga terindah yang dikelilingi banyak kenikmatan”
Lama mereka berincang-bincang akhirnya Orang tersebut mendapatkan banyak pelajaran yang diterima dari pemuda tersebut. Bahwa kenyataan hidup itu harus dinikmati bukan hanya untuk sekedar mengeluh atas apa yang telah diterima. Dan yakinlah dimanapun kita berda pasti ada pelajaran diri yang berharga yang kita dapatkan. Entah itu dari butiran debu, tiupan angin, tingkah laku manusia, benda yang kita pakai, atau apapun itu pasti BISA Anda semua jadikan Inspirasi yang memiliki nilai Positif yang wah! Dalam hidup Anda J.
Tetap berjuang dan Tersenyum, Bersikaplah Optimis bahwa kenyataannya dunia ini adalah gudang dari segala Inspirasi yang muncul.
OK !!! Carilah Motivasi yang bisa meyakinkan kehidupan Anda. Demi terciptanya kehidupan yang tentram dalam hidup ini. Belajarlah dari apa yang kita lihat, belajarlah dari apa yang kita hirup, belajrlah dari apa yang kita makan, belajarlah dari apa yang kita pakai, belajarlah dari apa yang kita sukai, dan belajarlah dari apa yang kita benci.
